Jenis-Jenis Masker Sebagai APD Pada Pekerjaan Proyek

Indonesia yang kini dalam masa gencar-gencarnya dalam pembangunan diseluruh negeri, tak luput pula perhatiannya dalam perencanaan keselamatan kerja.
Peraturan tersebut tertuang dalam:
pasal 14 Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dimana setiap pengusaha atau pengurus perusahaan wajib menyediakan Alat Pelindung Diri secara cuma-cuma terhadap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja.

Alat pelindung diri (APD) adalah suatu kewajiban dimana biasanya para pekerja atau buruh bangunan yang bekerja disebuah proyek atau pembangunan sebuah gedung, diwajibkan menggunakannya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departemen tenaga Kerja Republik indonesia. Alat-alat pelindung diri yang demikian harus memenuhi persyaratan tidak mengganggu kerja dan memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya yang akan terjadi.

Alat Pelindung Diri pada Proyek
Hampir semua Alat pelindung diri (APD) yang dipakai pada bidang industri dan jasa dipakai dan digunakan juga dalam dunia konstruksi, karena dunia konstruksi bukan hanya membangun fasilitas baru tetapi juga memelihara dan memperbaiki suatu fasilitas yang masih berjalan dan terpakai. APD yang akan kita bahas kali ini adalah APD Masker/Respirator. Masker yang kita bahas di sini bukanlah masker yang kerap dipakai kaum Hawa untuk menghaluskan kulit wajah…

Masker yang dimaksud adalah alat pelindung pernafasan kita dari bahaya terhirupnya debu, serpihan dan material berbahaya lainnya. Oleh sebab itu masker digunakan saat kita berada di area yang udaranya kurang baik untuk pernafasan manusia. Saat kita berada di area yang berasap, seperti dekat area kebakaran hutan, pembakaran sampah, asap knalpot. Masker seharusnya digunakan saat kita bekerja dengan cat semprot atau insektisida.
Masker memiliki dua jenis utama sesuai kebutuhan kita:
  1. Masker Partikel. Masker ini mampu menyaring udara dari partikel sebesar 0,3 micron. Masker partikel ini biasanya untuk penggunaan sekali-pakai dan terbagi menjadi dua,  berdasarkan materi pembuatnya:
  1. Masker Fiber: Masker ini adalah masker yang umum digunakan saat ini dan mudah didapat, bahkan di minimarket dekat rumah kita. Masker fiber juga ada yang menggunakan bahan karbon aktif, sehingga meningkatkan kemampuan filtrasi udara. Masker fiber secara umum digunakan dalam dunia medis dan juga oleh pengguna kendaraan bermotor.
 
Gambar: Masker Partikel Fiber  
  1. Masker Kertas: Masker ini memiliki kemampuan filtrasi udara yang lebih baik (bahkan dapat menyaring virus yang beterbangan di udara), karena dapat dicetak bentuknya hingga dapat menutupi area hidung dan mulut dengan lebih sempurna. Masker kertas umumnya diberi kode N95 dan N100. Masker ini digunakan dalam dunia medis dan juga dalam area yang udaranya mengandung debu dan partikel yang beterbangan.

Hasil gambar untuk masker kertas
Gambar: Masker Partikel Kertas
  1. Masker Kimia. Masker ini umumnya terbuat dari bahan karet sintetis dan plastik serta dilengkapi filter yang dapat diganti secara berkala sehingga usia pakainya lebih panjang dibandingkan masker partikel. Filter masker kimia biasanya menggunakan bahan karbon aktif sehingga dapat menetralkan udara tercemar yang kita hirup.
Masker Kimia terbagi menjadi dua: Filter tunggal dan Filter ganda. Filter ganda otomatis memiliki kemampuan filtrasi dua kali lebih baik daripada filter tunggal. Model seperti ini hanya menutupi area hidung dan mulut dengan cukup rapat dan biasanya disebut model half-face mask.

 Hasil gambar untuk respirator tunggal


Gambar: Masker Kimia Filter Tunggal


Hasil gambar untuk respirator tunggal
 Gambar: Masker Kimia Filter Ganda

Masker ini digunakan dalam area yang udaranya mengandung uap hasil proses kimia dan oksidasi dan dalam skala polusi udara rendah, seperti area pengecatan, kebakaran, pembuangan sampah, pengelasan, dan sebagainya.
Untuk area-area yang udaranya mengandung uap atau gas yang berbahaya untuk mata, digunakan model masker kimia yang menjadi satu dengan pelindung mata sehingga lebih praktis. Inilah yang disebut sebagai model full-face mask. Biasanya digunakan oleh Petugas Pemadam Kebakaran atau Pasukan Anti Huru-hara.

Perlu diperhatikan! Masker ini dibuat dengan tujuan supaya kita mampu bernafas untuk beberapa saat di dalam area tercemar dan dengan kadar oksigen yang cukup untuk bernafas. Bukan untuk penggunaan selama seharian dan terus menerus!

Jika untuk penggunaan dalam area yang kadar oksigennya lebih rendah dari 19,3%, kita akan sulit bernafas! Hal ini sangat berbahaya! Untuk area seperti itu, gunakan masker dengan tabung oksigen!

Jika harus berada di area tercemar untuk waktu panjang, ambil waktu untuk keluar dari area tersebut dan hiruplah udara bersih selama beberapa saat sebelum kembali masuk lagi. Hal ini demi menjaga kesehatan paru-paru anda sendiri.

Komentar

Postingan Populer